Kamis, 17 Juli 2014

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Bagian terkecil dari makhluk hidup yang masih memiliki ciri makhluk hidup disebut sel. Kumpulan sel yang sama disebut jaringan. Jaringan-jaringan berbeda berkumpul untuk mendukung satu fungsi tertentu menbentuk organ, dan organ-organ saling bekerjasama dinamakan sistem organ, keseluruhan sistem organ bersatu membentuk organisme. Sekarang kita akan belajar mengenai struktur tumbuhan.
A.    Struktur Tumbuhan
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan, masih ingatkah? Sel-sel yang sama berkumpul membentuk jaringan. Jaringan pada tumbuhan meliputi :
1.    Jaringan meristim (bahasa Yunani meristes : terbelah)
Jaringan tumbuhan yang masih muda dan selalu membelah disebut jaringan meristem/meristim. Terdiri dari jaringan embrional pada lembaga (bagian dari biji) yang belum mengalami diferensiasi, dan jaringan meristim yang telah mengalami diferensiasi pada ujung akar, ujung batang dan kambium. Apa arti diferensiasi? Diferensiasi adalah berkembang sel secara khusus, sesuai bentuk dan fungsinya. Meristem pada ujung akar dan batang menyebabkan pertumbuhan primer (tumbuh memanjang), sementara pada kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder (membesar). Tahukah di mana letak kambium? Jika tidak cobalah mengupas kulit pohon (seperti akan mencangkok), di bawah kulit akan ditemukan jaringan yang licin inilah kambium. Tidak semua pohon memiliki kambium (ingat kembali pelajaran kelas VII tentang klasifikasi makhluk hidup), tumbuhan dikotil memiliki kambium sementara monokotil tidak. Karena kambium belum mengalami diferensiasi kambium dapat berubah menjadi jaringan yang lain. Saat mencangkok, kambium akan berkembang menjadi akar, tetapi jika mengupas kulitnya tidak bersih kambium akan tumbuh menjadi kulit baru sehingga tidak terbentuk akar. Batang juga bertambah besar karena kambium membelah, kambium bagian dalam berkembang menjadi xilem dan bagian luar menjadi floem.
2.    Jaringan pelindung
Jaringan pelindung disebut epidermis (berasal dari bahasa yunani, epi: atas dan derma: kulit) berfungsi sesuai namanya, melindungi jaringan di dalamnya, sehingga leaknya pada permukaan luar tumbuhan. Epidermis biasanya tersusun dari satu lapis sel yang rapat. Kadang di bagian luar ada sel-sel epidermis yang membentuk rambut-rambut halus atau lapisan lilin, lapisan tambahan ini biasa disebut kutikula. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari hean pengganggu maupun penguapan yang berlebih. Pada epidermis bawah daun terdapat lubang sebagai tempat keluar masuknya udara yang disebut stomata, sedangkan lubang pada batang disebut lentisel.
3.    Jaringan Pengangkut/berkas vaskuler
Berfungsi mengangkut zat-zat yang ada dalam tumbuhan. Terdiri dari
a.    Xilem (pembuluh kayu), seperti namanya pembuluh kayu, pebuluh ini merupakan penyusun kayu, sel-selnya mati dan dilapisi lignin. Berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Dibedakan menjadi dua trakheid (sekat antar sel berpori, bentuk gelondong, panjang, tipis dan ujung runcing) dan trakhea 9sekat antar sel tidak jelas)
b.    Floem (pembuluh kulit/pembuluh tapis), berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke tempat yang membutuhkan atau ke penyimpanan. Sel floem memiliki pori-pori unutk memudahkan aliran zat keluar masuk sel, disekitar floem terdapat sel pengiring
4.    Jaringan Penyokong
Berfungsi mengokohkan berdirinya tumbuhan, dinding sel jaringan ini mengalami penebalan. Dibedakan menjadi:
a.    Jaringan Kolenkim: sel-selnya masih hidup dan mengalami penebalan dari zat selulosa terutama pada sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada bagian tanaman yang masih tumbuh.
b.    Jaringan sklerenkim: sel-selnya mati, umumnya terdapat pada organ yang telah tua. Penebalan dari zat lignin pada seluruh permukaan dinding sel. Sklerenkim ada dua jenis yaitu sklereid/sel batu yang berbentuk pendek tidak beraturan dan sel serat yang berbentuk panjang
5.    Jaringan gabus
Terdiri dari sel-sel gabus berfungsi melindungi jaringan di dalamnya dari kehilangan air. Sel gabus dibentuk dari kambium gabus/felogen yang berada di bawah epidermis.  Pembelahan kambium gabus ke arah luar membentuk sel-sel mati yang disebut felem dan ke arah dalam membentuk sel-sel gabus yang hidup disebut feloderm.
6.    Jaringan dasar/Parenkim
Jaringan parenkim mengisi ruang-ruang antar jaringan, sel-selya besar berdinding tipis, banyak vakuola, memiliki ruang-ruang antar sel, ditemukan pada seluruh organ tumbuhan. Di batang ditemukan pada korteks dan empulur. Pada daun membentuk mesofil yang dibagi menjadi bunga karang/spons dan jaringan tiang/palisade. Jaringan parenkim juga dibedakan berdasar fungsinya, parenkim air (menyimpan air, contoh pada kaktus, lidah buaya), aerenkim (penyimpan udara, contoh pada enceng gondok), parenkim asimilasi (tempat fotosinteris, contoh pada palisade), parenkim penimbun (penyimpan cadangan makanan, contoh umbi, batang tebu, buah).
B.    Organ pada Tumbuhan
1.    Akar
Akar memiliki peranan yang penting bagi tumbuhan diantaranya:
-    Alat melekat tumbuhan pada tempat hidupnya, menopang tumbuhan agar tegak dan kokoh.
-    Tempat masuknya air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral masuk ke dalam akar secara osmosis. Osmosis adalah proses mengalirnya suatu zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. karena air dan unsur hara masuk akar secara osmosis jika kita memupuk atau menyiram tumbuhan hingga akar tergenang tumbuhan malah menjadi layu dan mati yang disebabkan unsur hara dan air dari media tidak dapat masuk ke akar, malah sebaliknya zat-zat dalam akar akan keluar ke lingkungan (kadar unsur hara di lingkungan lebih tinggi dari di dalam akar).
-    Sebagai penyimpan makanan, contoh pada wortel, kentang, ketela, dll.
-    Membantu pernafasan. Udara masuk tumbuhan secara difusi (mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah), contohnya pada bakau, beringin, anggrek
a.    Struktur morfologi akar/struktur luar
Morfologi akar terdiri dari
-    leher akar : perbatasan antara akar dan batang
-    badan akar
-    cabang akar
-    rambut akar : tempat masuknya zat hara dan air, fungsi rambut sebagai perluasan daerah penyerapan.
-    Meristem apikal : dilindungi oleh tudung akar/kaliptra, selain sebagai pelindung juga berfungsi menentukan arah pertumbuhan akar yang dipengaruhi oleh grafitasi dan kandungan media pertumbuhan (kadar unsur hara dan air). Daerah meristim sel-selnya selalu membelah. Dibelakang meristim apikal terdapat daerah pemanjangan sel, di belakangnya lagi terdapat daerah diferensiasi, sel-sel mulai berubah sesuai perannya.
b.    Struktur anatomi akar
-    Epidermis : terdiri selapis sel dan sebagian mengalami modifikasi sebagai rambut akar. Sel epidermis akar berbeda dengan sel epidermis pada umumnya karena epidermis akar berfungsi sebagai tempat masuknya air dan garam mineral.
-    Korteks : berisi sel-sel parenkim, pada umbi-umbian kortek berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada beberapa tanaman air sel parenkim berisi udara.
-    Endodermis : berfungsi mengatur lalulintas zat dalam akar. terdiri dari selapis sel dengan dinding tebal oleh zat lignin dan suberin. Penebalan endodermis membentuk pita yang disebut pita kaspari. Fungsi pita caspary untuk mencegah masuknya air. Air menembus endodermis pada bagian khusus yang tidak menebal yang disebut sel pelalu/sel peresap.
-    Silinder pusat/stele : terdiri dari floem, xilem dan perisikel. Perisikel berada diantara endodermis dan berkas pengangkut. Pada tumbuhan dikotil perisikel akan berkembang membentuk kambium yang mempengaruhi pertumbuhan sekunder akar, letak xilem dan floem berselang seling dengan xilem berada di pusat akar berbentuk bintang.
2.    Batang
Tumbuhan dapat menjulang tinggi untuk mendapatkan sinar matahari karena fungsi dari batang. Selain itu batang juga berfungsi sebagai penghubung akar dan daun, penyimpanan zat maupun untuk alat perkembang biakan.
a.    Struktur morfologi batang
Pada tumbuhan angiospermae ada tiga tipe batang yaitu rumput (kormus) pada rumput-rumputan, lunak berair (herbaseus/terna) memiliki klorofil contoh pada bayam, kangkung, dan tipe berkayu (lignosus). Tumbuhan berkayu memiliki lentisel sebagai tempat respirasi.
b.    Struktur anatomi batang
-    Struktur primer batang
Adalah struktur batang yang terbentuk sejak awal pertumbuhan batang.
Pada batang monokotil dari luar ke dalam adalah epidermis, sklerenkim (sebagai penguat kulit), kortek (terdiri dari sel parenkim), ikatan pembuluh (tersebar), empulur.
Pada batang dikotil dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, dan stele (tersusun atas floem, kambium, xilem dan empulur)
-    Struktur sekunder batang
Hanya terdapat pada dikotil karena pertumbuhan sekunder yang terjadi dari pembelahan kambium sehingga batang tumbuhan dikotil bisa membesar. Kambium membelah ke arah luar membentuk floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder yang berada di sebelah luar xilem floem.
3.    Daun
Daun biasanya berbentuk lembaran tipis. Daun lengkap adalah daun yang memiliki pelepah daun (bagian yang memeluk batang), tangkai daun (ptiolus) dan helaian daun (lamina). Daun majemuk adalah daun yang memiliki lebuh dari satu helaian daun dalam satu tangkai. Pembagian daun juga berdasarkan bentuk daun dan bentuk tepi daun.
Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Selain itu juga sebagai tempat keluar masuknya zat. Pengeluaran air pada daun dibagi dua yaitu transpirasi (berupa uap air, melalui stomata, terjadi siang hari saat kelembaban udara rendah) dan gutasi (berupa tetes-tetesan air melalui ujung daun/hidatoda saat malam atau pagi hari ketika suhu rendah dan kelembaban tinggi).
Struktur anatomi daun meliputi
-    Epidermis : berupa selapis sel, kadang di sebelah luarnya terdapat lapisan tambahan berupa rambut atau zat lilin yang disebut kutikula. Pada epidermis bawah biasanya terdapat stomata sebagai jalan keluar masuknya udara. Saat fotosintesis memasukkan CO2 dan mengeluarkan O2, saat respirasi memasukkan O2 dan mengeluarkan CO2. Tumbuhan air umumnya memiliki stomata pada epidermis atas. Stomata merupakan lubang yang dikelilingi 2 sel berbentuk lengkung (sel penjaga). Sel penjaga akan mengatur membuka dan menutupnya stomata. Saat suhu terlalu panas atau kering sel penjaga akan menutup stomata untuk mengurangi penguapan.
-    Jaringan dasar : jaringan ini terletak diantara epidermis atas dan bawah. Jaringan dasar pada daun disebut mesafil yang terdiri dari dua tipe sel yaitu palisade dan spons. Sel tiang/palisade berada di bawah epidermis atas, bentuk bulat panjang, tersusun rapat, mengandung banyak klorofi sehingga sebagai tempat utama berlangsungnya fotosintesis. Jaringan bunga karang/spons berada di bawah palisade, selnya tidak beraturan, tersusun longgar sehingga memiliki banyak ruang antar sel, kandungan klorofil sedikit. Hanya sedikit melakukan fotosintesis dan merupakan tempat penimbunansementara hasil fotosintesis.
-    Berkas pengangkut : berkas pengangkut terdapat pada tulang daun, susunan berkas pengangkut sama dengan susunan berkas pengangkut di batang.
4.    Bunga
Bunga merupakan alat perkembang biakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dianggap sebagai pucuk batang yang termodifikasi, sehingga bagian-bagian bunga sering diangggap modifikasi daun. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, jika bunga tidak memiliki salah satu nya disebut bungan tidak sempurna. Bungan lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak, mahkota, putik, dan bakal biji. Jika tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak lengkap.
a.    Kelopak bunga (callyx), merupakan bagian bunga yang paling rendah kedudukannya. Berfungsi sebagai pelindung bunga saat masih kuncup. Lembaran kelopak disebut daun kelopak (sepal).
b.    Mahkota bunga (corolla), berada disebelah dalam kelopak bunga. Lembaran mahkota disebut daun mahkota (petal). Mahkota dan kelopak sering disebut sebagai perhiasan bunga. Bunga yang tidak berkelopak disebut asepalus, bunga yang tidak bermahkota disebut apetalus, bunga yang tidak punya mahkota dan kelopak disebut bunga telanjang, dan bunga yang tidak bisa dibedakan antara mahkota dan kelopak disebut tenda bunga.
c.    Benang sari, merupakan penghasil gamet jantan, terletak diantara mahkota. Terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera) dan serbuk sari (polen).
d.    Putik, terletak di bagian pusat bunga, merupakan penghasil gamet betina. Lembatan penyusun putik disebut karpel. Setiap karpel memiliki ovarium yang didalamnya berisi sel telur. Tangkai putik biasanya lengket sebagai tempat melekatnya polen.
Setelah putik dan benang sari masak akan terjadi proses penyerbukan. Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Penyerbukan akan dilanjutkan dengan fertilisasi, yaitu peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma sehingga dihasilkan zigot yang selanjutnya berkembang menbentuk lembaga.
5.    Buah
Berdasar awal terbentuknya buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati jika buah berasal dari perkembangan bakal buah. Buah semu jika buah tidak hanya terbentuk dari perkembangan bakal buah. Contoh buah semu
-    Nangka, berasal dari perkembangan daun bunga
-    Jambu monyet, berasal dari tangkai bunga yang membesar
-    Ciplukan, rosella, kelopak berkembang menutupi buah sejati
-    Manggis, jambu, kelopak dan sisa kepala putik tetap ada pada buahnya
-    Apel, dasar bunga berkembang dan menutupi buah sejatinya
-    Nanas, daun bunga ikut membentuk buahnya.
Buah terdiri dari kulit buah (perikarp) dan biji. Berdasarkan struktur kulitnya buah dibedakan menjadi buah kering dan buah berdaging. Kulit buah dapat dibedakan menjadi eksokarp (kulit buah luar), mesokarp (kulit buah bagian tengah, sering berdaging/bagian yang dimakan) dan endokarp (kulit bagian dalam)
6.    Biji
Biji merupakan alat perkembang biakan generatif pada tumbuhan angiospermae, biji terdiri dari kulit biji (sebagai pelindung), endospermae/putih lembaga (sebagai cadangan makanan) dan embrio (bakal tumbuhan). Embrio memiliki calon akar (radikula), calon daun (plumula), laun lembaga (kotiledon, juga berfungsi sebagai cadangan makanan) dan batang lembaga (caulikula)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar