Jumat, 03 Juli 2020

Sistem Reproduksi pada Manusia

1. Organ Reproduksi Pria
Alat reproduksi laki-laki dibagi menjadi alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar.
A. Alat reproduksi luar
- Penis
   Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan saluran sperma. Pada ujung penis terdapat lipatan kulit yang disebut kulup/prepuse yang dipotong saat khitan.
- Skrotum
   Skrotum terdapat di pangkal penis berfungsi untuk membungkus testis sehingga suhu testis bisa sesuai untuk memproduksi sperma.
B. Alat reproduksi dalam
 - Testis
    Testis berbentuk bulat telur dengan jumlah sepasang. Testis berfungsi membentuk sperma dan hormon testoteron. Sperma sebagai sel reproduksi laki-laki, sedang testoteron berfungsi mengatur perubahan fisik laki-laki/ciri kelamin sekunder laki-laki. Masa pematangan funsi seksual disebut masa pubertas.
- Saluran Sperma
a. Epididimis, merupakan saluran yang keluar dari testis, sperma disimpan sementara dan mengalami pematangan di dalam saluran ini.
b. Vas deferens, menghubungkan epididimis dan uretra.
c. Uretra, merupakan saluran tempat keluarnya sperma dan urine. Proses keluarnya sperma disebut ejakulasi.
- kelenjar Reproduksi
   Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang akan bercampur dengan sperma menjadi cairan mani/semen.
A. Vesicula Seminalis, berbentuk seperti kantung kusit kecil di belakang kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan cairan bersifat basa/alkali yang mengandung fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
B. Kelenjar Prostat, berfungsi menghasilkan cairan bersifat sedikit basa (pH 6,5) yang mengandung asam sitrat sebagai penghasil energi, enzim pepsinogen, enzim lizozime, enzim amilase, serta mengandung seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri di saluran reproduksi.
C. Kelenjar Cowper/Bulbouretra, menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma dengan menetralkan urine yang tersisa di uretra serta menetralkan pH uretra sehingga mengurani sperma yang rusak saat ejakulasi. Kelenjar ini terletak diawah kelenjar prostat.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hormon pada organ reproduksi pria :
  • Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone)
    Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat menghasilkan sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan bisa mencapai 300 juta, dengan masa pembentukan tiap sperma sekitar 65-75 hari.
  • Luteinizing hormone
    Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan pelepasan hormon testosteron sebagai hormon utama pada pria.
  • Hormon testosteron
    Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai perubahan fisik. Seperti pembesaran testis dan skrotum, penis yang semakin memanjang, suara yang semakin berat, serta tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, wajah dan ketiak. Sebagian remaja laki-laki juga mengalami penambahan berat dan tinggi badan yang signifikan setelah memasuki masa pubertas. Testosteron juga akan memengaruhi massa tulang dan gairah seksual.
2. Organ reproduksi Wanita

organ reproduksi manusia
Sistem Reproduksi Manusia
pembentukan sel reproduksi
gametogenesis
Spermatogenesis

Oogenesis


penyakit reproduksi
keputihan
Sifilis
Gonore

PEMBELAHAN SEL

Setiap makhluk hidup tersusun dari kumpulan sel. Beberapa makhluk hidup mikroskopis terdiri dari satu sel, sedang makhluk hidup makroskopis bisa tersusun dari milyaran sel. Hampir semua makhluk hidup termasuk manusia pada awalnya berasar dari satu sel yang mengalami pembelahan sehingga dihasilkan begitu banyak sel penyusun tubuh makhluk hidup. 

Pada tahun 1858 seorang dokter Rudolf Virchow mengemukakan bahwa sel berasal dari sel. Sehingga sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.

Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Manusia bermula dari peleburan sel sperma dan sel telur menghasilkan satu sel yang disebut zigot. Zigot kemudian membelah menjadi masa sel dan berdiferensiasi sesuai fungsinya. Alasan sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.

1. Pertumbuhan
Sel akan membelah menjadi banyak. Semakin banyak sel maka ukuran dan masa makhluk hidup juga semakin Besar.
2. Perbaikan
Saat bagian tubuh terluka, luka akan sembuh atau menutup. Penutupan luka ini terjadi karena hasil pembelahan sel.. selain itu sel tubuh memiliki usia tertentu, setelah batas usia sel akan mati dan diganti dengan sel yang baru.
3. Reproduksi
Pada makhluk hidup bersel satu pembelahan sel langsung menghasilkan indifidu baru. Sedang pada makhluk hidup bersel banyak yang berkembangbiak secara seksual (generatif) pembelahan sel akan menghasilkan sel reproduksi yang pada akhirnya membentuk individu baru.

Tipe pembelahan sel sebenarnya dibagi menjadi tiga yaitu amitosis, miosis, dan mitosis. Pembelahan amitosis hanya terjadi pada kingdom prokariotik yang tidak memiliki membran inti. pada pembelahan ini organel sel membelah secara langsung dan menghasilkan individu baru. yang akan kita bahas di sini hanya pembelahan miosis dan mitosis.

Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh makhluk hidup yang disebut sel somatis/somatik. Fungsi pembelahan mitosis agar makhluk hidup bisa tumbuh karena pertambahan jumlah sel, selain itu juga untuk mengganti sel yang rusak.

Pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang secara genetik memiliki sifat sama dengan induknya. Sifat lain dari pembelahan mitosis adalah jumlah kromosom sama dengan induknya, karena terjadi pada sel somatik kromosom yang dihasilkan berpasangan atau biasa disebut diploid (2n).

Pembelahan mitosis melalui 4 taham pembelahan yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase
1. Profase
Membran inti mulai rusak menjadi fragmen/bagian kecil, kemudian inti sel menghilang.
Kromosom menduplikasi dan memendek membentuk kromatid.
Gelendong mitotik terbentuk yang terdiri sentrosome dan microtubulus yang menjulur dari sentrosome.
2. Metafase
kromosome berjajar di bidang pembelahan. Metafase ditandai dengan kromosome bergerak menuju ekuator sel atau disebut lempeng metafase. pada tahap ini, membran akan benar-benar menghilang serta benang-benang gelondong akan mencapai sentromer.
3. Anafase
kromatin-kromatin yang identik akan saling memisahkan diri kembali membentuk kromosome. Kromosome bergerak menuju kutub berlawanan. pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosome dengan jumlah yang sama.
4. Telofase
membran inti mulai lagi bergabung.
terbentuk dua sel anakan yang bersifat diploid.

Pembelahan miosis

Pembelahan miosis terjadi pada pembentukan sel reproduksi. Sifat sel anakan yang dihasilkan memiliki kromosome setengah dari kromosom sel induk (n / haploid). Pembelahan miosis disebut juga pembelahan reduksi karena terjadi pengurangan jumlah kromosom.

Pembelahan miosis berlangsung dalam 2 tahap yaitu meiosis 1 dan meiosis 2.
1. Meiosis 1
Profase I
Membran inti mulai rusak dan terbentuk gelendong pembelahan. Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan menduplikasi. kromosom homolog berpasangan
Metafase I
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan
Anafase I
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan
Telofase I
kromosom homolog bergerak dan berkumpul di kutub berlawanan. membran inti mulai terbentuk kembali. terjadi sitokinase sehingga terbentuk dua sel anakan bersifat haploid

2. Meiosis II
Profase II
Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil dan terbentuk gelendong pembelahan sel.
Metafase II
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
Anafase II
kromatid berpisah dan bergerak ke kutub-kutub berlawanan.
Telofase II
Mukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk ktomatin dan sitokinesis terjadi.





RPP Sistem reproduksi pada Manusia
buku BSE kelas 9 kurikulum 2013 revisi 2018