Minggu, 20 Juli 2014

Wanita Dewasa Tidak Ramah Lingkungan

Secara fitrah manusia cinta alam. Lihat anak kecil yang belum terkontminasi orang dewasa, mereka suka di alam terbuka, lihat kucing buruk pun ingin di belai sayang. Anak-anak senang jika diajak ke kebun binatang maupun bermain di alam terbuka diantara pepohonan dan gemericik air, bahkan air kotor sekalipun. Orang dewasa lain lagi, suka alam untuk dikuasai.
Semakin besar, kecintaan pada alam semakin berkurang, kebutuhan hidup seperti mengalahkan kecintaan pada alam. Menurutku kecintaan pada alam sebenarnya tidak hilang dengan sendirinya, tetapi diajarkan oleh orang dewasa terutama orang tua. Lihatlah orang-orang pedalaman, suku terasing yang belum tersentuh teknologi. Mereka berganung pada alam dan menjaganya. Mengambil seperlunya, tidak seperti manusia moderen yang mengambil sebanyak-banyaknya. Orang tua sering kawatir sehingga melarang anaknya main dialam terbuka, tidak boleh main kotor-kotoran, main air, memegang kucing tak terurus bahkan mengajarkan untuk berteriak marah saat ada kucing liar masuk ke rumah. Mengajarkan bahwa kecoak, cacing, ulat dan hewan liar lain sebagai hewan menakutkan. Terkikislah fitrah manusia.
Sejak bayi karena peran orang tua, terutama ibu anak sekarang telah ikut merusak hutan. Setiap bayi amerika pada usia 4 tahun telah menghabiskan 10 pohon untuk diapers mereka, sedangkan di alam diapers butuh waktu 500 tahun untuk terurai. Orang Indonesia sekarang telah mulai tertular budaya ini.
Wanita dewasa sekarang juga lebih senang menggunakan pembalut sekali pakai. Pembakut sama seperti diapers, butuh waktu ratusan tahun untuk terurai. Jika diapers dan pembalut butuh waktu 500 tahun untuk terurai bayangkan puluhan tahun yang akan datang, bumi akan penuh sampah-sampah menjijikkan.
Penggunaan pembalut yang kurang berkualitas juga disinyalir menjadi penyebab bertambahnya penderita kanker servik/mulut rahim. Dari penelitian setiap milimeter persegi pembalut yang telah dipakai dua jam mengandung lebih dari seratus bakteri. Sekadangkan kita rata-rata menggunakan pembalut dalam kurun waktu 6 jam, tentu jumlah bakterinya telah berlipat ganda.
Saat ini Amerika sudah bersiap untuk mendaur ulang pembalut dengan hasil yang katanya telah memenuhi standar higiene. Tapi tidaklah mudah merubah merubah opini publik bahwa produk ini menjijikkan. Apakah juga benar-benar higienis? Menurutku sampah pembalut bisa termasuk limbah b3 (bahan berbahaya dan beracun) karena mengandung darah, apalagi darah kotor. Apa pada daur ulang bisa menjamin produknya bebas dari bakteri dan virus berbahaya? Bukan hanya bakteri yang hidup pada pembalut tapi juga bakteri dan virus yang hidup di darah manusia atau yang bisa menular lewat darah.
Berapa bayak sampah yang telah kita sumbang untuk merusak habitat manusia?

Baca juga

Sabtu, 19 Juli 2014

Sepeda Motor dan Bis Sekolah

Pengguna sepeda motor dari tahun ke tahun semakin meningkat, pada tahun 2014 ini jumlah sepeda motor di Indonesia lebih dari 85 juta unit. Kendaraan roda dua ini banyak menjadi pilihan karena praktis dan murah.
Sepeda motor dapat melaju di jalan padat maupun sempit. Biaya yang dikelurkan juga lebih murah dari kedaraan umum ataupun mobil pribadi. Untuk mendapatkan sepeda motor juga murah dan prosesnya cepat, dengan uang muka 500 ribu dan mengisi administrasi kurang dari sehari kita sudah dapat membawa pulang si kuda besi. Variasi model dan harga sepeda motor juga banyak sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan.
Sayangnya perkembangan dan kemudahan mendapatkan sepeda motor tidak diimbangi dengan kesadaran penggunanya. Sepeda motor juga menyumbang angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi, mungkin juga berperan dalam menurunkan jumlah penduduk di Indonesia. Banyak pelanggaran berupa kebut kebutan, balapan liar, pengendara tanpa helm atau sirat kelengkapan seperti sim dan stnk, pengendara dibawah umur dan lain - lain.
Orang tua dan masyarakat seperti tutup mata dan telingga pada sarat pengendara sepeda motor harus memiliki sim. Banyak orang tua mengijinkan anaknya yang masih berusia dibawah 16 tahun mengendarai sepeda motor, bahkan saya sering melihat anak SD mengendarai sepeda motor.
Bahkan sekolah sebagai institusi pendidikan bisa dibuat tak berdaya mencegah murid dibawah umur mengendarai kendaraan bermotor (atau tepatnya tidak tegas). Ini kasus di sekolah saya mengajar, sebuah SMP swasta, mungkin juga di beberapa sekolah lain. Aturan pemerintah sudah jelas melarang siswa smp mengendarai sepeda motor, aturan dinas pendidikan juga jelas melarang siswa smp membawa sepeda motor ke sekolah. Dengan mengijinkan anak dibawah umur dan tidak memiliki sim membawa sepeda motor, orang tua dan sekolah yang seharusnya mendidik karakter anak tanpa sadar malah membunuh karakter taat pada aturan dan disiplin.
Dulu pernah kami melarang anak-anak mengendarai sepeda motor, akibatnya beberapa anak tidak mau sekolah. Sekolah kami memang jauh dari jangkauan kendaraan umum dengan kontur tanah naik turun, sekolahan kami di lereng gunung sumbing. Anak yang rumahnya jauh tentu kelelahan jika harus selalu jalan kaki ke sekolah sementara orang tua mereka tidak mempunyai waktu untuk antar jemput ke sekolah. Saya saja tidak sanggup jika harus jalan kaki dari sekolah ke rumah murid yang paling jauh.
Akhirnya sekolah mengijinkan murid mengendarai sepeda motor ke sekolah dengan catatan sepeda motor tidak dibawa masuk ke lingkungan sekolah. Anak-anak lalu menitipkan sepeda motor di rumah terdekat dan kantor balai desa yang hanya berjarak beberapa meter dari sekolah. Ternyata hal ini masih menimbulkan masalah. Saat istirahat anak sering keluar dan terlambat masuk, anak-anak mengendarai sepeda motor di jam istirahat dan muncul keluhan dari warga. Selain itu perangkat desa juga mengeluh karena parkir sepeda motor di balai desa menjadi tidak rapi.
Akhirnya anak yang rumahnya jauh kembali diijinkan membawa sepeda motor ke sekolah serta wajib memarkir di kendaraannya di sekolah. Sepeda motor baru boleh diambil setelah jam pelajaran usai atau dengan ijin khusus. Anak-anak menjadi lebih terkontrol dalam penggunaan sepeda motor.
Untuk mengurangi penggunaan sepeda motor saat ini telah dilakukan mobil antar jemput untuk satu rute perjalanan, yaitu dari desa Marongsari ke sekolah di desa Batursari. Mobil yang digunakan adalah mobil bak terbuka milik salah satu komite sekolah.
Saya usul bagaimana jika parkir sekolah untuk siswa dikenakan tarif? Dan diberlakukan untuk semua sekolah. Nantinya uang yang terkumpul bisa digunakan untuk menambah biaya operasional kendaraan antar jemput sekolah. Jika kendaraan antar jemput sekolah bertarif sangat murah tentu akan banyak anak yang lebih memilih menggunakan mobil jemputaan. Mungkin kalau disekolah saya yang kecil, tambahan biaya operasional bisa digunakan untuk menambah jalur kendaraan antar jemput supaya pada akhirnya tidak ada lagi anak yang menggunakan sepeda motor ke sekolah.
Kalau untuk sekolah-sekolah besar setingkat SMA dengan jumlah murid ratusan, yang memang mengendarai sepeda motor bagi murid adalah legal mungkin uang parkir yang terkumpul bisa untuk membeli bis sekolah. Saya lihat pada sekolah setingkat SMA murid yang menggendarai sepeda motor lebih dari 100. Jika biaya parkir sehari 500 rupiah berarti sehari 50 ribu, seminggu 300 ribu, sebulan 1,2 juta. Setahun bisa mencapai 12 juta, jumlah yang tidak sedikit, dan impian memiliki bis sekolah bukanlah impian kosong.
Saat sekolah telah memiliki bis sekolah jumlah pengendara sepeda motor bisa ditekan dengan mewajibkan murid yang terjangku bis sekolah untuk menggunakan bis sekolah. Tarif bis sekolah juga harus lebih rendah atau minimal sama dengan kendaraan umum, bis sekolah tetap akan lebih unggul karena anak dijamin tidak akan terlambat ke sekolah.

Kamis, 17 Juli 2014

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Bagian terkecil dari makhluk hidup yang masih memiliki ciri makhluk hidup disebut sel. Kumpulan sel yang sama disebut jaringan. Jaringan-jaringan berbeda berkumpul untuk mendukung satu fungsi tertentu menbentuk organ, dan organ-organ saling bekerjasama dinamakan sistem organ, keseluruhan sistem organ bersatu membentuk organisme. Sekarang kita akan belajar mengenai struktur tumbuhan.
A.    Struktur Tumbuhan
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan, masih ingatkah? Sel-sel yang sama berkumpul membentuk jaringan. Jaringan pada tumbuhan meliputi :
1.    Jaringan meristim (bahasa Yunani meristes : terbelah)
Jaringan tumbuhan yang masih muda dan selalu membelah disebut jaringan meristem/meristim. Terdiri dari jaringan embrional pada lembaga (bagian dari biji) yang belum mengalami diferensiasi, dan jaringan meristim yang telah mengalami diferensiasi pada ujung akar, ujung batang dan kambium. Apa arti diferensiasi? Diferensiasi adalah berkembang sel secara khusus, sesuai bentuk dan fungsinya. Meristem pada ujung akar dan batang menyebabkan pertumbuhan primer (tumbuh memanjang), sementara pada kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder (membesar). Tahukah di mana letak kambium? Jika tidak cobalah mengupas kulit pohon (seperti akan mencangkok), di bawah kulit akan ditemukan jaringan yang licin inilah kambium. Tidak semua pohon memiliki kambium (ingat kembali pelajaran kelas VII tentang klasifikasi makhluk hidup), tumbuhan dikotil memiliki kambium sementara monokotil tidak. Karena kambium belum mengalami diferensiasi kambium dapat berubah menjadi jaringan yang lain. Saat mencangkok, kambium akan berkembang menjadi akar, tetapi jika mengupas kulitnya tidak bersih kambium akan tumbuh menjadi kulit baru sehingga tidak terbentuk akar. Batang juga bertambah besar karena kambium membelah, kambium bagian dalam berkembang menjadi xilem dan bagian luar menjadi floem.
2.    Jaringan pelindung
Jaringan pelindung disebut epidermis (berasal dari bahasa yunani, epi: atas dan derma: kulit) berfungsi sesuai namanya, melindungi jaringan di dalamnya, sehingga leaknya pada permukaan luar tumbuhan. Epidermis biasanya tersusun dari satu lapis sel yang rapat. Kadang di bagian luar ada sel-sel epidermis yang membentuk rambut-rambut halus atau lapisan lilin, lapisan tambahan ini biasa disebut kutikula. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari hean pengganggu maupun penguapan yang berlebih. Pada epidermis bawah daun terdapat lubang sebagai tempat keluar masuknya udara yang disebut stomata, sedangkan lubang pada batang disebut lentisel.
3.    Jaringan Pengangkut/berkas vaskuler
Berfungsi mengangkut zat-zat yang ada dalam tumbuhan. Terdiri dari
a.    Xilem (pembuluh kayu), seperti namanya pembuluh kayu, pebuluh ini merupakan penyusun kayu, sel-selnya mati dan dilapisi lignin. Berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Dibedakan menjadi dua trakheid (sekat antar sel berpori, bentuk gelondong, panjang, tipis dan ujung runcing) dan trakhea 9sekat antar sel tidak jelas)
b.    Floem (pembuluh kulit/pembuluh tapis), berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke tempat yang membutuhkan atau ke penyimpanan. Sel floem memiliki pori-pori unutk memudahkan aliran zat keluar masuk sel, disekitar floem terdapat sel pengiring
4.    Jaringan Penyokong
Berfungsi mengokohkan berdirinya tumbuhan, dinding sel jaringan ini mengalami penebalan. Dibedakan menjadi:
a.    Jaringan Kolenkim: sel-selnya masih hidup dan mengalami penebalan dari zat selulosa terutama pada sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada bagian tanaman yang masih tumbuh.
b.    Jaringan sklerenkim: sel-selnya mati, umumnya terdapat pada organ yang telah tua. Penebalan dari zat lignin pada seluruh permukaan dinding sel. Sklerenkim ada dua jenis yaitu sklereid/sel batu yang berbentuk pendek tidak beraturan dan sel serat yang berbentuk panjang
5.    Jaringan gabus
Terdiri dari sel-sel gabus berfungsi melindungi jaringan di dalamnya dari kehilangan air. Sel gabus dibentuk dari kambium gabus/felogen yang berada di bawah epidermis.  Pembelahan kambium gabus ke arah luar membentuk sel-sel mati yang disebut felem dan ke arah dalam membentuk sel-sel gabus yang hidup disebut feloderm.
6.    Jaringan dasar/Parenkim
Jaringan parenkim mengisi ruang-ruang antar jaringan, sel-selya besar berdinding tipis, banyak vakuola, memiliki ruang-ruang antar sel, ditemukan pada seluruh organ tumbuhan. Di batang ditemukan pada korteks dan empulur. Pada daun membentuk mesofil yang dibagi menjadi bunga karang/spons dan jaringan tiang/palisade. Jaringan parenkim juga dibedakan berdasar fungsinya, parenkim air (menyimpan air, contoh pada kaktus, lidah buaya), aerenkim (penyimpan udara, contoh pada enceng gondok), parenkim asimilasi (tempat fotosinteris, contoh pada palisade), parenkim penimbun (penyimpan cadangan makanan, contoh umbi, batang tebu, buah).
B.    Organ pada Tumbuhan
1.    Akar
Akar memiliki peranan yang penting bagi tumbuhan diantaranya:
-    Alat melekat tumbuhan pada tempat hidupnya, menopang tumbuhan agar tegak dan kokoh.
-    Tempat masuknya air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral masuk ke dalam akar secara osmosis. Osmosis adalah proses mengalirnya suatu zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. karena air dan unsur hara masuk akar secara osmosis jika kita memupuk atau menyiram tumbuhan hingga akar tergenang tumbuhan malah menjadi layu dan mati yang disebabkan unsur hara dan air dari media tidak dapat masuk ke akar, malah sebaliknya zat-zat dalam akar akan keluar ke lingkungan (kadar unsur hara di lingkungan lebih tinggi dari di dalam akar).
-    Sebagai penyimpan makanan, contoh pada wortel, kentang, ketela, dll.
-    Membantu pernafasan. Udara masuk tumbuhan secara difusi (mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah), contohnya pada bakau, beringin, anggrek
a.    Struktur morfologi akar/struktur luar
Morfologi akar terdiri dari
-    leher akar : perbatasan antara akar dan batang
-    badan akar
-    cabang akar
-    rambut akar : tempat masuknya zat hara dan air, fungsi rambut sebagai perluasan daerah penyerapan.
-    Meristem apikal : dilindungi oleh tudung akar/kaliptra, selain sebagai pelindung juga berfungsi menentukan arah pertumbuhan akar yang dipengaruhi oleh grafitasi dan kandungan media pertumbuhan (kadar unsur hara dan air). Daerah meristim sel-selnya selalu membelah. Dibelakang meristim apikal terdapat daerah pemanjangan sel, di belakangnya lagi terdapat daerah diferensiasi, sel-sel mulai berubah sesuai perannya.
b.    Struktur anatomi akar
-    Epidermis : terdiri selapis sel dan sebagian mengalami modifikasi sebagai rambut akar. Sel epidermis akar berbeda dengan sel epidermis pada umumnya karena epidermis akar berfungsi sebagai tempat masuknya air dan garam mineral.
-    Korteks : berisi sel-sel parenkim, pada umbi-umbian kortek berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada beberapa tanaman air sel parenkim berisi udara.
-    Endodermis : berfungsi mengatur lalulintas zat dalam akar. terdiri dari selapis sel dengan dinding tebal oleh zat lignin dan suberin. Penebalan endodermis membentuk pita yang disebut pita kaspari. Fungsi pita caspary untuk mencegah masuknya air. Air menembus endodermis pada bagian khusus yang tidak menebal yang disebut sel pelalu/sel peresap.
-    Silinder pusat/stele : terdiri dari floem, xilem dan perisikel. Perisikel berada diantara endodermis dan berkas pengangkut. Pada tumbuhan dikotil perisikel akan berkembang membentuk kambium yang mempengaruhi pertumbuhan sekunder akar, letak xilem dan floem berselang seling dengan xilem berada di pusat akar berbentuk bintang.
2.    Batang
Tumbuhan dapat menjulang tinggi untuk mendapatkan sinar matahari karena fungsi dari batang. Selain itu batang juga berfungsi sebagai penghubung akar dan daun, penyimpanan zat maupun untuk alat perkembang biakan.
a.    Struktur morfologi batang
Pada tumbuhan angiospermae ada tiga tipe batang yaitu rumput (kormus) pada rumput-rumputan, lunak berair (herbaseus/terna) memiliki klorofil contoh pada bayam, kangkung, dan tipe berkayu (lignosus). Tumbuhan berkayu memiliki lentisel sebagai tempat respirasi.
b.    Struktur anatomi batang
-    Struktur primer batang
Adalah struktur batang yang terbentuk sejak awal pertumbuhan batang.
Pada batang monokotil dari luar ke dalam adalah epidermis, sklerenkim (sebagai penguat kulit), kortek (terdiri dari sel parenkim), ikatan pembuluh (tersebar), empulur.
Pada batang dikotil dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, dan stele (tersusun atas floem, kambium, xilem dan empulur)
-    Struktur sekunder batang
Hanya terdapat pada dikotil karena pertumbuhan sekunder yang terjadi dari pembelahan kambium sehingga batang tumbuhan dikotil bisa membesar. Kambium membelah ke arah luar membentuk floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder yang berada di sebelah luar xilem floem.
3.    Daun
Daun biasanya berbentuk lembaran tipis. Daun lengkap adalah daun yang memiliki pelepah daun (bagian yang memeluk batang), tangkai daun (ptiolus) dan helaian daun (lamina). Daun majemuk adalah daun yang memiliki lebuh dari satu helaian daun dalam satu tangkai. Pembagian daun juga berdasarkan bentuk daun dan bentuk tepi daun.
Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Selain itu juga sebagai tempat keluar masuknya zat. Pengeluaran air pada daun dibagi dua yaitu transpirasi (berupa uap air, melalui stomata, terjadi siang hari saat kelembaban udara rendah) dan gutasi (berupa tetes-tetesan air melalui ujung daun/hidatoda saat malam atau pagi hari ketika suhu rendah dan kelembaban tinggi).
Struktur anatomi daun meliputi
-    Epidermis : berupa selapis sel, kadang di sebelah luarnya terdapat lapisan tambahan berupa rambut atau zat lilin yang disebut kutikula. Pada epidermis bawah biasanya terdapat stomata sebagai jalan keluar masuknya udara. Saat fotosintesis memasukkan CO2 dan mengeluarkan O2, saat respirasi memasukkan O2 dan mengeluarkan CO2. Tumbuhan air umumnya memiliki stomata pada epidermis atas. Stomata merupakan lubang yang dikelilingi 2 sel berbentuk lengkung (sel penjaga). Sel penjaga akan mengatur membuka dan menutupnya stomata. Saat suhu terlalu panas atau kering sel penjaga akan menutup stomata untuk mengurangi penguapan.
-    Jaringan dasar : jaringan ini terletak diantara epidermis atas dan bawah. Jaringan dasar pada daun disebut mesafil yang terdiri dari dua tipe sel yaitu palisade dan spons. Sel tiang/palisade berada di bawah epidermis atas, bentuk bulat panjang, tersusun rapat, mengandung banyak klorofi sehingga sebagai tempat utama berlangsungnya fotosintesis. Jaringan bunga karang/spons berada di bawah palisade, selnya tidak beraturan, tersusun longgar sehingga memiliki banyak ruang antar sel, kandungan klorofil sedikit. Hanya sedikit melakukan fotosintesis dan merupakan tempat penimbunansementara hasil fotosintesis.
-    Berkas pengangkut : berkas pengangkut terdapat pada tulang daun, susunan berkas pengangkut sama dengan susunan berkas pengangkut di batang.
4.    Bunga
Bunga merupakan alat perkembang biakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dianggap sebagai pucuk batang yang termodifikasi, sehingga bagian-bagian bunga sering diangggap modifikasi daun. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, jika bunga tidak memiliki salah satu nya disebut bungan tidak sempurna. Bungan lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak, mahkota, putik, dan bakal biji. Jika tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak lengkap.
a.    Kelopak bunga (callyx), merupakan bagian bunga yang paling rendah kedudukannya. Berfungsi sebagai pelindung bunga saat masih kuncup. Lembaran kelopak disebut daun kelopak (sepal).
b.    Mahkota bunga (corolla), berada disebelah dalam kelopak bunga. Lembaran mahkota disebut daun mahkota (petal). Mahkota dan kelopak sering disebut sebagai perhiasan bunga. Bunga yang tidak berkelopak disebut asepalus, bunga yang tidak bermahkota disebut apetalus, bunga yang tidak punya mahkota dan kelopak disebut bunga telanjang, dan bunga yang tidak bisa dibedakan antara mahkota dan kelopak disebut tenda bunga.
c.    Benang sari, merupakan penghasil gamet jantan, terletak diantara mahkota. Terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera) dan serbuk sari (polen).
d.    Putik, terletak di bagian pusat bunga, merupakan penghasil gamet betina. Lembatan penyusun putik disebut karpel. Setiap karpel memiliki ovarium yang didalamnya berisi sel telur. Tangkai putik biasanya lengket sebagai tempat melekatnya polen.
Setelah putik dan benang sari masak akan terjadi proses penyerbukan. Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Penyerbukan akan dilanjutkan dengan fertilisasi, yaitu peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma sehingga dihasilkan zigot yang selanjutnya berkembang menbentuk lembaga.
5.    Buah
Berdasar awal terbentuknya buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati jika buah berasal dari perkembangan bakal buah. Buah semu jika buah tidak hanya terbentuk dari perkembangan bakal buah. Contoh buah semu
-    Nangka, berasal dari perkembangan daun bunga
-    Jambu monyet, berasal dari tangkai bunga yang membesar
-    Ciplukan, rosella, kelopak berkembang menutupi buah sejati
-    Manggis, jambu, kelopak dan sisa kepala putik tetap ada pada buahnya
-    Apel, dasar bunga berkembang dan menutupi buah sejatinya
-    Nanas, daun bunga ikut membentuk buahnya.
Buah terdiri dari kulit buah (perikarp) dan biji. Berdasarkan struktur kulitnya buah dibedakan menjadi buah kering dan buah berdaging. Kulit buah dapat dibedakan menjadi eksokarp (kulit buah luar), mesokarp (kulit buah bagian tengah, sering berdaging/bagian yang dimakan) dan endokarp (kulit bagian dalam)
6.    Biji
Biji merupakan alat perkembang biakan generatif pada tumbuhan angiospermae, biji terdiri dari kulit biji (sebagai pelindung), endospermae/putih lembaga (sebagai cadangan makanan) dan embrio (bakal tumbuhan). Embrio memiliki calon akar (radikula), calon daun (plumula), laun lembaga (kotiledon, juga berfungsi sebagai cadangan makanan) dan batang lembaga (caulikula)

Sistem Peredaran Darah Manusia

Setiap orang pasti pernah melihat darah? Mengapa darah manusia berwarna merah? Bahkan orang yang dikatakan berdarah biru juga memiliki darah yang berwarna merah. Ada loh beberapa binatang yang darahnya tidak berwarna merah misalnya serangga. Apakah tumbuhan juga memiliki darah?
Seluruh sistem dalam tubuh manusia saling berkaitan. Sistem peredaran darah juga berkaitan dengan sistem tubuh maupun materi IPA yang telah dipelajari sebelumnya. Pertumbuhan dan perkembangan, untuk tumbuh dan berkembang tubuh memerlukan nutrisi maupun hormon. Zat-zat yang diperlukan tubuh sebagian besar diedarkan melalui sistem peredaran darah. Sistem pencernaan makanan, hasil pencernaan makanan agar bisa dimanfaatkan tubuh harus sampai pada sel-sel tubuh yang memerlukan. Sari-sari makanan agar bisa menjadi energi perlu melalui proses oksidasi biologi yaitu reaksi antara karbohidrat dan oksigen yang berasal dari sistem pernafasan, sari makanan maupun oksigen juga diangkut oleh darah, bahkan sisa oksidasi biologi dan kegiatan sel lainnya juga akan diangkut oleh darah. Masih ingatkah bagian sel yang melakukan oksidasi biologi? Sistem peredaran darah tidak hanya berkaitan dengan pengangkutan, berikut adalah fungsi darah :
1.    Mengangkut sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Penyerapan sari makanan terjadi pada usus halus di bagian jonjot-jonjot usus. Sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh untuk menghasilkan energi pada sel-sel tubuh tepatnyapada bagian mitokondria.
2.    Mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh serta menbawa kembali zat sisa (karbon dioksida dan uap air) ke paru-paru. Oksigen akan di bawa ke mitrokondria yang akan bereaksi dengan sari makanan untuk menghasilkan energi.
3.    Mengangkut hormon dari tempat produksi ke tempat tujuan di dalam tubuh. Hormon diperlukan tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan serta kegiatan tubuh.
4.    Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang melalui ginjal (akan dipelajari di kelas IX).
5.    Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan (berdarah panas atau homoiterm) yaitu sekitar 36 OC – 37 OC. Agar suhu selalu stabil darah akan mengedarkan panas secara merata.
6.    Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
7.    Menutup luka.

A.    Komposisi Darah
Sudah pernah menampung darah? (misal saat memotong ayam). Darah yang keluar dari dalam tubuh berbentuk cair dan berwarna merah, tetapi jika kita tampung dan dibiarkan mengendap akan didapat endapan zat padat berwarna merah dan cairan bening kekuningan (seperti getah pohon pisang) di bagian atas. Bagian yang mengendap disebut sel darah jumlahnya sekitar 45%, yang terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Darah tampak merah dikarenakan sel darah merah memiliki jumlah yang paling banyak. Bagian yang cair disebut plasma darah, jumlahnya sekitar 55%.
1.    Plasma Darah
Sekitar 90% plasma darah adalah air, sisanya adalah protein plasma (albumin, globulin, protrombin, fibrinogen dan antibodi), garam mineral, sari makanan, hormon, enzim dan zat sisa metabolisme.
Fungsi plasma drah adalah : Mengangkut sari makanan, hormon, garam mineral, enzim ke seluruh tubuh; Mengangkut sisa metabolisme ke ginjal dan kulit
2.    Sel Darah Merah (Eritrosit)
Darah terlihat merah karena adanya eritrosit, setiap mm3 darah mengandung sekitar 5 juta sel eritrosit. Eritrosit selalu berada dalam pembuluh darah. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Eritrosit berbentuk bulat gepeng dengan kedua permukaan cekung (bikonkaf), tidak memiliki inti sel. Eritrosit dibentuk di dalam sumsum tulang pipih dan hidup selama 120 hari. Eritrosit yang telah tua atau rusak akan dirombak di limfa, hemoglobinnya dibawa dan dirombak di hati sedangkan kandungan zat besi (Fe) dalam hemoglobin akan digunakan untuk membuat hemoglobin yang baru.
3.    Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih sebenarnya berwarna jernih (tidak berwarna) disebut sel darah putih hanya untuk membedakan dengan sel darah merah. Leukosit bentuknya tidak tetap atau dapat berubah-ubah (amuboid). Dapat menembus pembuluh darah (diapedesis), sifat ini berkaitan dengan fungsinya sebagai penjaga tubuh sehingga leukosit dapat bergerak bebas menuju tempat yang terkena infeksi. Umur eritrosit sekitar 12 hari, memiliki inti sel dan  dibentuk di sumsum merah, limfa dan limpa. Setiap mm3 darah mengandung 5 ribu hingga 10 ribu leukosit. Berdasarkan zat warna yang diserap dan bentuk inti leukosit dibagi menjadi basofil, neutrofil, monosit, eosinofil dan limfosit. Saat terjadi infeksi tubuh akan membentuk leukosit sehingga jumlah leukosis yang melebihi normal dapat digunakan sebagai indikator serangan kuman. Salah satu cara leukosit melawan kuman adalah dengan memakan kuman tersebut (fagositosis), leukosit yang kalah dan mati karena melawan kuman akan terkumpul disekitar tempat infeksi yang sering disebut sebagai nanah.
4.    Keping Darah (Trombosit)
Trombosit terbentuk bulat lonjong tidak beraturan, tidak berinti, setiap mm3 darah mengandung sekitar 300 ribu trombosit. Dibentuk dalam sumsum merah dan berumur sekitar 8 hari, berperan dalam pembekuan darah.
Jika terjadi luka darah akan keluar melalui luka tersebut. Trombosit yang bergesekan dengan permukaan luka akan pecah dan mengeluarkan trombokinase/tromboplastin. Trombokinase dengan bantuan ion kalsium ( Ca2+ ) akan mengubah protrombin menjadi trombin. Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka. Protrombin dan fibrin adalah protein di dalam plasma darah. Protrombin dibentuk oleh hati dengan bantuan vitamin K, jadi jika tubuh kekurangan vitamin K proses pembekuan darah juga akan terganggu.

B.    Penggolongan Darah
Penggolongan darah didasarkan ada tidaknya zat aglutinogen/antigen tertentu dalam permukaan eritrosit. Keberadaan aglutinogen bersifat diturunkan dari orang tua. Saat ini telah dikenal sekitar46 aglutinogen, tetapi penggolongan darah yang penting dan biasa digunakan adalah sisten ABO dan Rhesus/faktor Rh.
1.    Sistem ABO
Sistem ini dikenalkan oleh Karl Landsteiner, ilmuwan Austria yang telah mendapat hadiah Nobel tahun 1930 dalam bidang fisiologi dan kedokteran. Terdapat 4 golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan darah ini didasarkan adanya aglutinogen/antigen pada permukaan sel darah merah. Eritrosit yang permukaannya mengandung aglutinogen A dan aglutinin β disebut golongan darah A, yang mengandung aglutinogen B dan aglutini α disebut bergolongan darah B, yang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B serta tidak memiliki aglutinin disebut golongan darah AB, sedang yang tidak memiliki aglutinogen dan memiliki aglutinin α dan aglutinin β disebut bergolongan darah O.
Penggolongan darah penting untuk tranfusi darah. Tranfusi darah yang tidak sesuai dapat menyebabkan penggumpalan darah (aglutinasi) dalam pembuluh darah yang bisa berakibat fatal (kelumpuhan bahkan kematian). Aglutinin darah penerima (resipien) akan menggumpalkan aglutinogen darah donor (aglutinin α menggumpalkan aglotinogen A dan aglutini β menggumpalkan aglutinogen B). karena golongan darah AB tidak memiliki aglutinin maka golongan darah AB bisa menerima darah dari golongan manapun, sebaliknya golongan darah O karena mempunyai dua jenis aglutinin tidak bisa menerima darah dari golongan darah yang lain.
2.    Sistem Rhesus/Faktor Rh
Golongan darah ini ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Weiner pada tahun 1940. Jika permukaan eritrosit memiliki faktor Rh disebut bergolongan darah Rh+, sedang yang tidak memiliki faktor Rh disebut bergolongan darah Rh-. Golongan darah sistem Rhesus pertama kali ditemukan pada kera jenis rhesus sehingga diberi nama sistem Rhesus.
Jika orang yang bergolongan darah Rh- (resipien) mendapat darah Rh+ (donor) bisa menyebabkan tubuh resipien membentuk Antigen Rh(D) yang dapat menyebabkan hemolisis (pemecahan darah) pada darah Rh +. Akibat fatal bisa terjadi pada janin ber Rh+ yang dikandung wanita ber Rh – yang terjadi dari perkawinan wanitan Rh- dangan laki-laki Rh+. darah janin bisa diserang antigen dari ibu yang masuk bersama aliran nutrisi melalui plasenta sehingga darah janin hancur dan janin mengalami kematian atau lahir cacat. Peristiwa ini biasa terjadi pada anak ke dua dan seterusnya, sedangkan anak pertama selamat karena tubuh ibu belum menpunyai cukup antigen Rh(D).
3.    Beberapa golongan darah selain ABO dan Rh (hanya tambahan pengetahuan)
a)    Diego positif : ditemukan pada orang asia selatan dan penduduk asli Amerika
b)    Sistem MNS : digunakan untuk tes kesuburan
c)    Duffy negatif: ditemukan pada orang Afrika
d)    Sistem lutherans, sistem colton, kell, kidd, lewis, landsteiner-wiener, P, cartwright, XG, Kx, gerbich, cromer, knops, indian, Ok, raph, JMH

C.    Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah manusia meliputi jantung dan pembuluh darah
1.    Jantung/cor
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah, tersusun dari otot jantung (masih ingat ciri-ciri otot jantung?) dengan ukuran sebesar genggaman tangan pada orang dewasa sekitar 300 gram, terletak di tengah rongga dada, diantara paru-paru dengan ujung agak ke kiri.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu 2 serambi/atrium (serambi kanan dan serambi kiri) dan 2 bilik/ventrikel (bilik kanan dan bilik kiri). Antara sebelah kanan (serambi kanan dan bilik danan) dengan sebelah kiri (serambi kiri dan bilik kiri) dipisahkan sekat rapat, sedang antar serambi dan bilik dipisahkan sekat derkatup sehingga darah bisa mengalir dari serambi ke bilik san tidak bisa dengan arah sebaliknya. Dinding bilik lebih tebal dari dinding serambi karena fungsinya memompa darah sehingga perlu otot yang lebih kuat, dilik kanan lebih tipis dari dinding bilik kiri karena fungsinya memompa darah ke paru-paru yang jaraknya lebih dekat.
Jantung bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi. Ketika kedua serambi relaksasi, ruang serambi membesar sehingga tekanan darah dalam serambi turun dan  darah dari pembuluh darah balik akan masuk ke serambi. Saat serambi kontraksi, tekanan darah di serambi membesar sehingga darah mengalir ke dalam bilik. Saat bilik kontraksi darah akan keluar jantung masuk pembuluh nadi. Kontraksi serambi dan bilik terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, yang disebut kontraksi jantung adalah kontraksi yang terjadi di bilik (darah keluar jantung). Alat untuk mengukur tekanan darah disebut tensimeter atau sphymomanometer. Tekanan darah saat kontraksi disebut tekanan sistol, sedang tekanan saat jantung relaksasi disebut diastol. Contoh tertera tekanan darah 120/90 mmHg berarti tekanan sistole 120 mmHg dan tekanan diastole 90 mmHg.
2.    Pembuluh Darah
Di dalam tubuh manusia darah mengalir di dalam saluran yang disebut pembuluh darah. Berdasar arah alirannya pembuluh darah dibagi dua yaitu pembuluh nadi atau arteri (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung) dan pembuluh balik atau vena (pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju jantung). Pembuluh nadi maupun vena memiliki banyak cabang, cabang-cabang yang kecil disebut pembuluh kapiler. Pembuluh vena besar ada dua yaitu pembuluh vena besar atas yang menerima darah dari kepala dan tangan, dan pembuluh vena besar bawah yang menerima darah dari kaki dan badan.
Dinding pembuluh nadi lebih tebal, kuat dan elastis dibanding pembuluh vena karena harus menahan tekanan darah dari jantung (sistol) yang jauh lebih besar dari tekanan darah yang menuju jantung (diastol). Saat jantung berdenyut, pembuluh nadi juga ikut berdenyut seirama dengan denyut jantung, sedang pada pembuluh vena tidak. Letak pembuluh nadi berada jauh dari permukaan tubuh, memiliki satu katup dan jika terluka darah akan memancar. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan tubuh, memiliki banyak katup di sepanjang pembuluh dan jika terluka darah menetes.
Pembuluh kapiler merupakan cabang paling kecil dari pembuluh nadi dan vena, pembuluh ini juga yang menghubungkan pembuluh nadi, pembuluh vena dan sel-sel tubuh. Dinding pembuluh kapiler sangat tipis sehingga zat-zat dari dalam darah dapat berdifusi ke dalam sel-sel tubuh di sekitarnya, begitu juga sebaliknya. Saking kecilnya bagian dalam pembuluh kapiler hanya bisa dilalui satu sel darah merah.

D.    Sistem Peredaran Darah
Manusia memiliki peredaran darah ganda dan tertutup. Peredaran darah ganda adalah dalam saru kali peredaran darah melewati jantung dua kali, yaitu peredaran darah kecil (mengalirkan darah ke paru-paru) dan peredaran darah besar 9mengalirkan darah ke seluruh tubuh). Peredaran darah tertutup adalah dalam peredarannya darah selalu berada pada pembuluh darah.
Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan, paru-paru, kemudian kembali ke serambi kiri. Darah dari bilik kanan mengandung banyak CO2, sesampainya di alveolus paru-paru CO2 akan dilepas dan digantikan oleh O2, darah yang telah kaya O2 dibawa kembali ke jantung pada bagian serambi kiri, kemudian ke bilik kiri. Darah hasil peredaran darah kecil dilanjutkan ke peredaran darah besar, darah di bilik kiri yang kaya oksigen diedarkan ke seluruh tubuh untuk melakukan respirasi seluler dan ditukar dengan sisa metabolisme (CO2) dan kembali ke jantung pada serambi kanan yang akan diteruskan ke paru-paru (peredaran darah kecil) begitu seterusnya.

E.    Sistem Peredaran Limfa
Selalin peredaran darah, dalam tubuh manusia juga terdapat peredaran limfa (getah bening). Cairan limfa mengandung sel darah putih, trombosit dan fibrinogen serta mengandung lemak dan vitamin larut lemak (A, D, E, K). sesuai dengan fungsi sistem peredaran limfa sebagai pembunuh kuman, pembekuan darah dan mengedarkan zat makanan yang larut dalam lemak. Selain itu sistem peredaran linfa juga berfungsi mengumpulkan protein-protein yang keluar pembuluh darah untuk dikembalikan ke sistem peredaran darah. Sistem peredaran limfa termasuk peredaran terbuka karena pada ujung-ujung pembuluh limfa langsung berhubungan dengan sel tubuh.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua yaitu, pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan cairan limfa dari jantung, dada, paru-paru, kepala, leher dan lengan bagian atas dan pembuluh limfa kiri yang berfungsi mengumpulkan cairan limfa dari bagian tubuh yang tidak ditampung pada pembuluh limfa kanan. Cairan limfa yang terkumpul kemudian akan masuk pembuluh balik untuk kembali ke jantung dan diedarkan melalui sistem peredaran darah. Pada beberapa tempat pembuluh limfa membentuk kelenjar limfa/nodus limfa seperti pada ketiak, pangkal paha, tonsil pangkal tenggorokan (amandel), pangkal rongga hidung (polip), pangkal leher dll. Jika di dekat kelenjar limfa terjadi infeksi maka kuman penyakit akan disarin dalam kelenjar limfa agar tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga kelenjar limfamengalami pembengkakan.
F.    Penyakit dan kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
1.    Anemia : keadaan tubuh kekurangan eritrosit atau heoglobin. Bisa terjadi karena kurang asupan zat besi, vitamin B6 maupun B12. Penyakit ini ditandai dengan tubuh terasa lemas dan pucat. Akiban anemia adalah terganggunya pengangkutan oksigen ke dalam tubuh sehingga tubuh kekurangan energi.
2.    Siklemia : anemia yang disebabkan bentuk eritrosit tidak sempurna (seperti bulan sabit), gejala dan akibatnya sama seperti anemia.
3.    Talasemia : bersifat genetis (diturunkan), ditandai dengan bentuk eritrosit yang tidak normal karena tubuh tidak dapat membentuk protein penyusun hemoglobin.
4.    Leukopenia : jumlah leukosit dibawah normal, sehingga sistem kekebalan tubuh menurun.
5.    Leukemia (kanker darah) : leukosit menbelah tidak terkendali sehingga jumlahnya melebihi normal dan memakan eritrosit.
6.    Hemofilia : bersifat genetis, darah sulit membeku.
7.    Arteriosklerosis : penimbunan zat kapur pada pembuluh arteri.
8.    Arterosklerosis : penimbunan lemak pada pembuluh arteri.
9.    Varises : pelebaran pembuluh darah balik terutama di kaki, varises terjadi karena kaki menanggung beban yang berat. Pelebaran pembuluh darah pada anus disebut ambeyen.
10.    Angina : rasa sakit pada dada sebelah kiri karena jantung tidak memperoleh darah secara cukup.
11.    Jantung koroner : kerja jantung terjadi karena pasokan nutrisi ke jantung kurang biasanya karena terjadi penyempitan pembuluh darah jantung.
12.    Hipertensi : naiknya tekanan darah karena penyempitan pembuluh darah yang disebabkan endapan lemak atau zat kapur.
13.    Tekanan darah rendah : disebabkan karena pengembalian darah ke jantung berkurang entah karena jumlah darah yang kurang maupun aliran darah yang lambat.
14.    AIDS : disebabkan serangan virus HIV, virus ini menyerang leukosit cepat mati dan tidak berfungsi. Tubuh menjadi mudah diserang penyakit karena tidak memiliki sistem kekebalan tubuh.

Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari bahasa yunani foto (cahaya) dan sintesis (penggabungan), fotosintesis adalah proses penggabungan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi kaebohidrat (C6H12O6) dengan bantuan energi cahaya. Karbohidrat ini yang nantinya akan menjadi sumber makanan bagi tunbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lain (hewan, manusia, jamur). Karena tumbuhan mampu membentuk makanan sendiri (zat organik) dari zat anorganik, tumbuhan disebut makhluk auotrof (auto = sendiri, trofik = makanan). Hasil sampingan dari fotosintesis adalah oksigen yang juga sangat diperlukan makhluk hidup untuk bernafas (respirasi).





Karbon dioksida (CO2), diambil tumbuhan dari udara bebas melalui stomata pada daun. Air (H2O) diambil tumbuhan dari dalam tanah melalui akar. CO2 dan H2O akan dibawa ke tempat fotosintesis di bagian tumbuhan yang memiliki klorofil, tempat klorofil disebut kloroplas terutama pada jaringan palisade di daun. Klorofil adalah  pikmen hijau daun yang berfungsi untuk menangkap energi dari cahaya matahari. Terdapat 2 jenis klorofil yaitu klorofil a (C55H72MgN4O5) berwarna hijau dan klorofil b (C55H70MgN4O6) berwarna biru. Klorofil a yang paling berperan dalam proses fotosintesis.
Secara garis besar fotosintesis dibagi dalam dua tahap
1.    Jika klorofil terkena sinar matahari, energi dalam sinar matahari akan ditangkap dan disimpan dan sebagian digunakan untuk memecah molekul air menjadi Hidrogen (H) dan Oksigen (O2). Hidrigen digunakan untuk sintesis karbohidrat sedangkan O2 akan dibuang melalui stomata. Karena reaksi ini memerlukan sinar matahari, reaksi ini sering disebut reaksi terang.
2.    Energi yang tersimpan akan digunakan untuk membentuk karbohidrat dan zat-zat organik lain dengan reaksi penggabungan, CO2 yang diambil dari udara dengan Hidrogen (dari pemecahan air) dan zat-zat lain. Karena reaksi ini tidak memerlukan cahaya matahari sehinga sering disebut reaksi gelap.
Jadi fotosintesis dapat berlangsung jika terdapat CO2, H2O,sinar matahari dan klorofil. Saat kadar CO2 di udara rendah laju fotosintesis akan lambat, dan jika kadar CO2 meningkat laju fotosintesis juga akan meningkat. Tetapi saat kadar CO2 terlalu tinggi laju fotosintesis akan turun karena CO2 yang berlebih akan meracuni tumbuhan. Kadar air juga berpengaruh terhadap fotosintesis seperti kadar CO2. Saat kadar air di tanah terlalu tinggi air, air di lingkungan malah tidak dapat diserap tumbuhan bahkan sebaliknya air dari dalam tumbuhan akan keluar ke lingkungan sehingga tumbuhan yang tergenang air akan layu. Intensitas cahaya yang rendah akan menghambat fotosintesis karena tumbuhan kekurangan energi, sedangkan intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan menghambat fotosintesis. Saat intensitas cahaya tinggi, stomata akan menutup untuk mengurangi penguapan sehingga masuknya CO2 juga terganggu.
Proses Penemuan Fotosintesis
1.    Ingenhousz (1799)
Menbuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Selain itu juga menbuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang melepaskan oksigen.
Percobaan pembuktian fotosintesis menghasilkan oksigen : tumbuhan Hidrilla verticillata diletakkan di dalam corong kaca terbalik, diatasnya diberi tabung reaksi yang penuh berisi air. Corong beserta hidrilla dan tabung reaksi dimasukkan dalam gelas kimia (bisa diganti gelas biasa yang bening) berisi air dengan tabung reaksi menyembul di atas air. Cara mudah agar tabung reaksi yang berisi air tidak ada belembung gas meskipun posisinya lebih tinggi dari air di gelas kimia adalah saat memasukkan corong ke gelas kimia dilakukan dibawah permukaan air (misal di dalam ember). Gelas kimia dijemur di bawah sinar matahari. Setelah beberapa saat akan nuncul gelembung gas di dinding corong, semakin lama semakin banyak dan berkumpul di tabung reaksi (tabung reaksi yang awalnya penuh air menjadi berisi udara). Setelah gas terkumpul, ambil tabung reaksi dengan menutupkan ibu jari pada mulut tabung sehingga gas dan air di dalamnya tidak keluar. Balik tabung reaksi perlahan-lahan (mulut tabung tetap ditutup), nyalakan korek kayu kemudian matikan. Ujung korek api yang masih membara didekatkan ke mulut tabung bersamaan dan angkat ibu jari. Korek akan kembali menyala. Korek bisa menyala karena hembusan gas oksigen yang mudah terbakar.
2.    Engelmann (1822)
Membuktikan bahwa klorofil harus ada dalam fotosintesis. Beliau melakukan percobaan dengan ganggang spirogyra, ternyata hanya disekitar spirogyra yang terkena cahaya banyak berkumpul bakteri aerob (bakteri yang memerlukan oksigen). Bakteri tersebut kemudian dikenal dengan bakteri engelmann
3.    Sachs (1860)
Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan amilum.
Percobaan amilum : pada sore atau pagi hari sebelum matahari terbit tutup sebagian daun dengan kertas karbon atau aluminium foil, daun masih berada di pohonnya (dalam satu daun ada bagian yang tertutup ada yang tidak). Menjelang sore, petik daun tersebut, lepaskan tutupnya dan tandai bagian yang tadi tertutup. Rebus daun dalam air mendidih angkat lalu rebus dalam alkohol 70% mendidih, bersihkan dengan air teruh di cawan petri (atau wadah lain yang datar) tetesi daun dengan iodium atau lugol.
Daun ditutup dengan tujuan agar bagian yang ditutup tidak melakukan fotosintesis.
Daun direbus dalam air bertujuan agar sel-sel daun mati sehingga zat-zat yang terkandung dalam daun tidak berpindah tempat.
Daun direbus dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil (daun menjadi putih) sehingga hasil uji amilum tidak tertutup klorofil.
Iodium atau lugol digunakan untuk menguji adanya amilum.
4.    Hill
5.    blacman

Bioteknologi

Bioteknologi adalah pemanfaatan organisme atau produk organisme yang bertujuan untuk menghasilkan produk barang ataupun jasa. Biteknologi telah dikenal manusia dari jaman prasejarah (biteknologi konvensional) dan terus berkembang hingga sekarang (bioteknologi modern).
Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
NO    PEMBEDA    BITEKNOLOGI KONVENSIONAL    BIOTEKNOLOGI MODERN
1    Perolehan informasi    Turun temurun/warisan, tanpa penelitian ilmiah    Dari hasil penelitian ilmiah
2    Teknik yang difunakan    Fermentasi    DNA rekombinan/transgenik
3    Organisme yang digunakan    Alami    Hasil rekayasa/transgenik
4    Keterlibatan manusia    Terbatas, tidak merubah sifat alami makhluk hidup yang digunakan.    Merubah sifat alami hakhluk hidup yang digunakan.
Fermentasi : penguraian bahan organik dengan bantuan enzim/fermen/ragi (mikroorganisme) tanpa oksigen bebas.
DNA rekombinan : mengubah susunan gen dalam DNA makhluk hidup agar diperoleh sifat organisme yang diinginkan
Contoh produk bioteknologi
NO    BAHAN BAKU    PRODUK    ORGANISME
Konvensional
1.    Kedelai    Tempe (jamur)    Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus
2    Kedelai    Kecap (jamur)    Aspergilus orizae, Saccaromyces rouxii
3    Karbohidrat (singkong, beras dll)    Tape, alkohol (jamur)    Saccaromyces cereviceae
4    Kacang-kacangan    Tauco (jamur)    Aspergilus wentii
5    Susu    Yakult (bakteri)    Lactobacillus casei
6    Susu    Yogult (bakteri)    L. bulgaricus, Steptococcus lactis, S. Thermophillus
7    Susu    Keju (bakteri)    Propioni bacterium, P. Requeforti, Streptococcus lactis
8    Karbohidrat (terigu)    Roti (jamur)    Saccharomyces cereviceae
9    Air kelapa, rebusan kedelai, sari buah    Nata de coco/nata (bakteri)    Acetobacter xylinum
10    Kacang-kacangan    Oncom (jamur)    Monilia sitophila, Neurospora sitophila
11    Karbohidrat    Asam cuka (bakteri)    Acetobacter
12    Karbohidrat    Metana/bio gas (bakteri)    metanobacterium
13    Susu    Mentega (bakteri)    S. lactis
14    Sayuran    Asinan    Steptococcus, L. Plantarum
           
Moderen
15        Hormon insulin    Escherhia coli
16        Eksptraksi logam    Tiobacilus ferroxidans
17        Bioremidiasi tumpahan minyak    Pseudomonas putida
18        Insektisida    Pseudomonas fluorescens
19        Protein sel tunggal (PTS/PST)    Clorella, Spirulina, Fusarium gramineaum, Saccharomyces cerevisae, Candida utilia
Ekstraki logam : pemisahan logam dari bijihnya. Hasil penambangan masih mendapatkan logam yang bercampur dengan unsur-unsur lain, pada awalnya pemisahan logam dengan cara peleburan dan dipisah secara manual berdasarkan sifat-sifat logam dan campurannya. Cara ini memerlukan biaya dan waktu yang lama. Dengan menggunakan bantuan mikroorganisme pemisahan menjadi lebih singkat dan biaya lebih sedikit. Mikroorganisme akan memecah bijih logam menjadi logam yang terpisah-pisah dan menggunakan energi dari hasil pemisahan untuk metabolisme. Setelah semua logam terpecah, mikroorganisme akan mati karena kehabisan sumber energi.
Bioremidiasi : proses pengemembalian lingkingan ke kondisi awal/menghancurkan zat pencemar dengan menggunakan makhluk hidup. Bioremidiasi minyak dilakukan jika ada tumpahan minyak di laut. Sebelum ditemukan bioremidiasi tumpahan minyak biasanya diisilasi dan diambil sebisanya, cara ini masih menyisakan minyak yang bisa membunuh organisme air maupun masuk ke dalam rantai makanan dan menyebankan akumulasi. Dengan bioremidiasi jika ada tumpahan minyak maka di daerah tersebut akan dilepaskan Psediomonas yang akan memakan minyak sampai habis, setelah ninyak habis bakteri tersebut akan mati.
Insektisida : pseudaomonas fluorescens dapat membunuh serangga, aplikasinya dengan menyemprotkan bakteri ke lahan pertanian yang terserang.
PTS : istilah protein sel tunggal digunakan untuk membedakan protein dari mikroorganisme dengan protein hewani dan nabati. Kelebihan PTS antara lain :
1.    Perkembangan organisme penghasil PTS sangat cepat.
2.    Organisme penghasil PTS mudah dimodifikasi melalui mutasi.
3.    Kandungan protein yang dihasilkan lebih tinggi.
4.    Dapat menggunakan bermacam-macam medium, bahkan dengan limbah organik.
5.    Tidak memerlukan tanah yang luas dan tidak tergantung iklim.
6.    Organisme dapat dipilih dengan tepat dan unggul secara genetis
7.    Campuran PTS dapat disesuaikan dengan kebutukan dan permintaan pasar.
Teknologi Reproduksi
1.    Kultur jaringan : perbanyakan makhluk hidup dengan memanfaatkan sifat totipotensi (setiap sel mampu berkembang menjadi satu individu utuh). Anakan yang dihasilkan banyak, waktu singkat, sifat sama dengan induknya. Tempat yang dibutuhkan sedikit tetapi harus steril (bebas mikroorganisme).
2.    Hidroponik : menanam dengan media bukan tanah (air, pasir, sabut kelapa, dll.). sebagai solusi sempitnya lahan.
3.    Aeroponik : menanam dengan akar tanaman menggantung di udara, nutrisi yang diperlukan disemprotkan ke akar secara berkala.
4.    Pertanian vertikal : menanam dengan bersusun, bisa menggunakan, pralon, bambu, botol bekas dll. Untuk mengatasi sempitnya lahan pertanian.
5.    Inseminasi buatan/kawin suntik : tanpa menghadirkan induk jantan. Sperma dari pejantan unggul disuntikkan ke saluran reproduksi betina. Anakan yang dihasilkan memiliki sifat yang berbeda dengan induknya (lebih unggul).
6.    Bayi tabung : untuk membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak. Sel telur dan sel sperma diambil dan dilakukan pembuahan di luar tubuh (in vitro), setelah terjadi pembuahan zigot ditanam ke dalam rahim.
7.    Kloning : sel telur dibuang intinya dan diganti dengan inti sel yang diinginkan. Sifat anakan sama dengan sifat pendonor inti sel.
8.    Rekombinan DNA : menasukkan/menyisipkan DNA sehingga diperoleh sifat baru. Organisme hasil rekombinan DNA disebut GMO (genetikal modified organism)
a.    Pembuatan hormon insulin dari E. coli yang disisipi gen pembentuk insulin manusia
b.    Pembuatan tomat tahan hama
c.    Pembuatan kapas tahan hama dan berwarna warni
d.    Pembuatan kedelai tinggi proteni
e.    Pembuatan gen interveron
f.    Pembuatan vaksin hepatitis
9.    Fusi sel : dengan menggabung sel yang berbeda sehingga anakan memiliki perpaduan sifat kedua induk. Tomat+kentang menjadi tanaman berbuah tomat dan berumbi kentang sekaligus. Fusi sel leukosit dan sel kanker sehingga sel berkembang dengan cepat dan menghasilkan antibodi.
10.    Hibridisasi/pembastaran : mengkawinkan organisme dalam satu spesies dengan sifat berbeda agar mendapat keturunan yang memiliki sifat perpaduan kedua induk, biasanya akan diambil sifat yang baik. Contoh hibridisasi buah mangga besar masam dengan mangga kecil manis yang diharapkan akan diperoleh keturunan mangga besar rasa manis.

Dampak Bioteknologi
1.    Bidang lingkungan
Pelepasan GMO ke lingkungan bisa menimbulkan pencemaran biologi. Contoh : tanaman perkebunan yang tahan hama ternyata juga membunuh organisme bukan pengganggu sehingga banyak makhluk hidup yang dikhawatirkan akan punah, karena banyak organisme tanah yang mati kesuburan tanah menjadi berkurang. Selain itu tanaman GMO juga membutuhkan unsur hara yang lebih banyak sehingga meningkatkan penggunaan pupuk sintetis. GMO memiliki sifat unggul sehingga banyak yang memilih memelihara GMO dan dikhawatirkan akan menyebabkan berkurangnya hewan/tanaman lokal.
2.    Bidang kesahatan
Beberapa hasil rekayasa genetik ternyata beracun atau menimbulkan mutasi jangka panjang pada yang mengkonsumsi sehingga menimbulkan penyakit. Beberapa GMO juga menyebabkan mikroorganisme menjadi resisten/kebal terhadap antibiotik.
3.    Bidang etika dan moral
Rekayasa genetik kadang dianggap tidak etis dan melanggar hukum alam. Misalnya menyisipkan gen manusia ke dalam sel sapi supaya kandungan susu sapi mirip dengan ASI, menyisipkan gen mamae sapi ke kedelai sepaya kandungan proteinnya lebih tinggi, menyisipkan gen manusia kedalam biji-bijian supaya menghasilkan minyak yang lebih banyak. Melakukan kloning manusia.
4.    Sosial ekonomi
Penggunaan bioteknologi dapat mengatasi masalah pangan karena menghasilkan produk yang lebih unggul, waktu singkat, jumlah banyak dan seragam. tetapi mengancam petani/peternak kecil yang masih melakukan usahanya secara tradisional.

Kamis, 03 Juli 2014

Rumah Burung Manyar

Burung kecil, suara ataupun bulunya tak menarik. Jika berada dengan burung gereja, emprit dan sejenisnya aku tak tau burung manyar yang nama.
Satu yang sangat menarik, rumah burung manyar seperti kantung. Jika ada yang punya rumah burung manyar aku bersedia membayar dua puluh ribu! Bertahun-tahun aku tak melihat rumah manyar tapi aku tak akan lupa rumah burung unik ini. Mungkin terakhir aku melihatnya saat masih duduk di bangku SD, saat SMP mungkin masih ada tapi saat itu aku sudah tak peduli dengan rumah kantong.
Jangan bayangkan saat SD aku peduli dengan lingkungan. Aku hanya anak kecil yang sering ikut bapak ke sawah di barat desa. Disawahpun hanya bermain air, mencari ikan-ikan kecil di kolam yang senhaja dibuat untuk menampung air, atau mengejar burung dan mencuri telur-telur mereka dan berteriak ketakutan jika ketemu ular.
Di tepi sawah ada beberapa pohon kelapa yang di daunnya banyak rumah burung manyar bergelantungan. Setiap lewat tempat itu aku selalu merengek, "Bapak peke umah manuk!" Artinya bapak petikkan rumah burung, tata bahasa yang jelek rumah burung kok dipetik. Rumah burung itu pun akan berakhir di tempat sampah.
Satu tempat lagi yang ada sarang burung manyar, di pohon kelapa selatan SD yang biasa dilalui jika akan olah raga di lapangan desa, alang-alang ombo. Sekarang di kedua lokasi ini tak ada lagi rumah burung manyar. Ataukah telah punah?
Rumah burung manyar dibangun oleh burung jantan. Setiap musim kawin pejantan akan berlomba membuat rumah sebagus dan sekokoh mungkin. Burung betina memilih pasangan dengan memilih rumah terbaik, bukan pejantan paling gagah. Matre, tapi itulah ciptaan Allah yang tiada duanya. Kelangsungan hidup keturunan lebih penting dari pada wajah rupawan, rumah kokoh akan menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk calon generasi penerus. Walau tetap tak aman dari gangguan manusia. Bagaimana nasip pejantan yang tidak terpilih? Dengan suka rela menerima kekalahan dengan merusak rumah yang telah dibangun dengan susah payah dan akan kembali membangun rumah dengan lebih kokoh di musim kawin berikutnya.
Setelah musim kawin hingga anak mayar siap mandiri mereka menempati sarang yang nyaman. Trus burung tanpa pasangan tinggal dimana? Ada yang tahu?

Sekawanan Kuntul


Bukan sebuah pemandangan biasa, burung bangau kecil atau biasa disebut kuntul beterbangan dan mencari makan di persawahan desa. Bagian dari migrasi burung yang hanya terjadi dua kali setahun. Setiap pergantian musim, burung dan beberapa hewan lain akan melakukan migrasi ke daerah lain yang lebih sesuai. Hewan-hewan ini mampu melintasi jarak ribuan kilometer, bahkan lintas benua dan selalu menemukan jalan ke tujuan ataupun jalan pulang yang disebut kemampuan ekolokasi.

Hari ini aku masih terpesona dengan puluhan burung kuntul di area persawahan selatan saluran Boro, desa Cengkawakrejo. Beberapa gerombol burung putih bersih ini terbang dan berhenti di persawahan untuk mencari makan. Bukan untuk pertama kalinya pemandangan ini kulihat, mungkin sudah puluhan kali. Bagaimana aku tidak takjub dengan satwa liar ini, mereka tetap saja putih bersih walau sering di lumpur.
Disini hanya tempat singgah mereka, entah dimana mereka tinggal ataupun tujuan mereka. Jumlah kawanan yang semakin menyusut, sampai kapan kalian akan bertahan? Sepuluh tahun lalu, saat masih SMA aku masih melihat bangau besar diantara kuntul-kuntul itu dengan perasaan sama, takjub. Saat aku kecil ribuan bahkan jutaan burung ini biasa terbang melintasi angkasa saat pergatian musim. Beberapa burung akan tertinggal dan nampak hinggap di dahan-dahan pohon di kebun kosong depan rumah.

Formasi terbang yang unik, seperti anak panah dengan arah barat daya ke timur laut atau sebalikya. Aku kecil berpikir supaya dapat terbang secepat anak panah, maka harus membentuk anak panah kartun banget lah hehehe.. sekarang aku tlah tau apa yang mereka inginkan dengan migrasi dan formasi itu. Ternyata untuk menghemat energi, burung barisan kedua akan terlindung dari angin dan mendapat energi angkat dari kepakan sayap burung nomor satu, burung nomor tiga mendapat hal yang sama dari burung nomor dua dan seterusnya, jika burung pertama lelah dia akan menuju barisan belakang dan posisinya digantikan oleh burung lainnya. Ditempat-tempat tertentu mereka akan singgah untuk meulihkan tenaga dan mencari makan, sungguh beruntung daerahku menjadi salah satu rumah singgah mereka. Petani pun tak pernah mengusik mereka karena memang tidak mengganggu, bahkan menguntungkan kaarena burung-burung ini juga memangsa siput yang merusak padi. Maha besar Allah yang menciptakan burung dengan kemampuan ekolokasi dan formasi anak panah. Dulu kukira kawanan itu kejam meninggalkan beberapa burung lemah diperjalanan, kenapa mereka tidak membantu yang lemah atau menambah waktu istirahat? Ternyata perhitungan mereka sangat tepat, jika mereka menambah waktu mereka akan tiba terlambat dan bisa berakibat fatal, musnahnya seluruh spesies mereka.

Akankah anak cucu kita masih melihat kawanan burung kuntul? Atau ini hanya akan menjadi sebuah cerita? Semua ditangan kita akan tetap membiarkan burung-burung liar ini menjadi begian anak cucu kita atau hanya tinggal dongeng pengantar tidur, itupun kalau kita masih mau membudidayakan budaya mendongeng, atau mungkin semua akan musnah ditelan jaman.