Minggu, 16 Maret 2014

Surga di Hidupku

Di desa Ekayasa, negeri Maya hidup pak Mukti sekeluarga. Mereka bekerja sebagai petani, harta yang dimiliki sebuah gubuk reot dan sepetak tanah yang tidak begitu subur. Walau sederhana hidup mereka bahagia, hasil panen selalu cukup hingga panen berikutnya.

Setelah musim tanam pak Mukti mengisi waktu dengan menjerat rusa di hutan kecil dekat rumah.
"Alhamdulillah, benar-benar hari keberuntunganku! Baru satu jam jerat kupasang sudah ada rusa terperangkap!" kata pak mukti sambil menangkap hewan buruanya.
Tiba-tiba rusa berkata "Pak tolong lepaskan saya, jika dilepaskan saya mengabulkan seluruh permintaan bapak"
pak mukti terkejut dan merasa iba dengan rusa ajaib tersebut, mungkin saja rusa itu punya keluarga sepertinya dan tak ingin berpisah "baiklah silahkan pergi kembali berkumpul dgn keluargamu".
Apa permintaanmu pak? Tanya rusa.
"Saat ini saya tak ingin minta apapun, bertemu denganmu sudah sebuah keajaiban" jawab petani baik hati tersebut.
"terima kasih, jika sewaktu-waktu butuh bantuan pergilah ke tempat ini dan panggil aku Anju, aku akan datang" kata rusa sambil berlari ke tengah hutan.

pak mukti pulang dan menceritakan kejadian yg dialami pd istrinya. sang istri sangat bahagia memiliki suami baik budi seperti pak mukti.
hari terus berlalu, menjelang musim panen padi yang mereka tanam rusak dimakan tikus. mereka sangat sedih, "bu kita bisa tidak punya persediaan makanan untuk musim kemarau mendatang"
"pak kenapa tidak minta bantuan rusa ajaib agar tikus tak lagi merusak ladang kita?" usul bu mukti.
"ide bagus bu, ayo kita ke hutan" dengan bergandengan tangan mereka pergi ke hutan.

"Anju, anju". Panggil pak tani.
Rusa menepati janji datang memenuhi panggilan pak mukti, "apa yang bisa saya bantu, pak?"
pak mukti menceritakn kondisi lahan yang digarapnya.
"baiklah, bapak pulang dan lihat kebun kalian besok pagi"
mereka pulang dengan hati gembira.

Hari berikutnya selepas subuh menengok lahan dan sgt bersyukur melihat padi terhampar utuh bahkan lebih lebat dari biasanya. Hasil panen tahun ini melimpah ruah.
"Rumah kita terlalu semit untuk menyimpan padi-padi ini" keluh pak tani.
"Aku akan minta rusa memperbesar rumah ini", lanjutnya.
Rusa kembali menepati janji, rumah pak mukti menjadi besar dan indah.
Saat musim tanam berikutnya bu mukti merasa lahanya terlalu sempit dan
minta lahan yang luas. Permintaan itu terkabul. Setelah lahan luas mereka
kewalahan dan menginginkan pekerja, permintaan itu juga terkabul.
Semakin lama kehidupan mereka semakin mewah. Di sisi lain timbul makin
banyak keinginan, hingga suatu saat mereka kembali menemui rusa, "rusa
kami ingin tinggal di surga. Di surga semua kesenangan akan terpenuhi jadi kami tak akan mengajukan permintaan lagi padamu"
"baiklah kalau itu yg kalian inginkan, kembalilah ke rumah kalian. Surga
sudah menanti di sana" jawab rusa.
Dengan gembira suami istri tersebut berlari pulang. Alangkah terkejutnya
rumah indah mereka telah kembali menjadi gubuk reot, lahan yang luas telah
menyempit dan sisanya menjadi padang ilalang, semua pekerja dan pelayan
juga lelah menghilang.
Mereka termenung dan menyadari, selama ini mereka telah hidup di surga.
Hidup penuh rasa syukur dan kebahagiaan, bukan hidup mewah bergelimang
harta.

Apa yang Tuhan berikan adalah yang terbaik.
Ya Allah jadikan aku hamba yang pandai bersukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar