Indonesia negri yang kaya flora fauna. Sangat mengherankan
jika ada yang mengalami kekurangan pangan di negri yang kaya ini. kasus kurang
gizi di Indonesia bukan hanya disebapkan oleh minimnya ketersediaan pangan tapi
juga karena kesalahan pengolahan. Kasalahan pengolahan misalnya memasak makanan
terlalu lama, mencuci bahan makanan setalah dipotong-potong, memotong-motong bahan pangan dengan ukuran
kecil, dll.
Selain itu kasus kurang gizi juga terjadi karena pemilihan
bahan makanan yang salah dan bahkan meninggalkan bahan pangan lokal yang sehat dan memiliki gizi tinggi. kita punya
banyak umbi-umbian potensial sebagai makanan pokok aneka talas, suweg, porang, uwi, gadung, gembili, gembolo,ketela, ubi,
kentang dll. Kita juga punya aneka biji-bijian, berbagai jenis jagung lokal,
canthel, aneka padi dan lainnya. Nenek moyang kita telah menggunakan berbagai
biji-bijian dan umbi-umbian sebagai makanan pokok dan kita malah
meninggalkannya yang kita gunakan sebagai makanan pokok tinggal beras putih. Bahkan
sangat memalukan saat negri agraris ini harus mengimpor beras guna memenuhi
kebutuhan pangan. Bahkan beberapa orang mulai mengganti nasi dengan roti yang
berbahan baku tepung terigu, terigu berasal dari gandum dan tidak diproduksi di
Indonesia. Dan sekarang umbi dan aneka biji-bijian sudah kembali dilirik
sebagai makanan pokok karena terbukti lebih sehat.
Aneka sayur lokal Indonesia juga banyak dan mungkin akan
membuat orang luar negri terheran-heran.
Luar negri punya asparagus yang termasuk keluarga bambu dan kita benar-benar
memakan bambu (rebung, tunas bambu yang baru tumbuh) tidak kalah dengan panda
hewan pemakan pucuk bambu. Pohon kelapa pun kita makan (pondo, pucuk batang
kelapa). Di wonosobo punya kluban sawah yang isinya aneka tumbuhan liar. Lauk pun
tak kalah banyak, jaman dulu belalang dan aneka serangga juga dikonsumsi dan
terbukti serangga memiliki protein tinggi.
Buah lokal tak kalah banyaknya, ada puluhan jenis mangga,
salak, rambutan, jambu dan buah-buah lain yang sekarang keberadaannya mulai
tergusur buah bibit unggul. Orang mulai enggan menanam buah lokal bahkan
menebang pohon yang sudah ada dan menggantinya dengan bibit unggul. Beberapa mangga
lokal sangat masam, biji besar, buah kecil banyak serat dan berbuah sedikit. Tapi
ada juga mangga lokal berbuah besar, wangi, biji kecil dan manis.
Begitu juga dengan buah-buah lokal lainnya. Selain buah
lokal yang ada versi internasionalnya (bibit unggul) ada juga buah lokal tanpa
versi unggul. Sebutlah kita punya ucen si strobery lokal yang mudah tumbuh dan
berbuah sepanjang musim kenapa mesti kita ganti konsumsi ucen dengan konsumsi
strobery? Taukah bahwa ucen di eropa juga dibudidayakan (disebut rapsberry)? Kita
masih punya banyak buah berry/rubus yang lain, ada murbei yang terkenal sebagai
pakan ulat sutra serta banyak buahbuah berry yang tidak kuketahui namanya. Kita
punya buah kledong yang di negri cina dan jepang terkenal sebagai kesemek. Ada cimpluan
yang sekarang diperjual belikan di supermarket dengan harga puluhan ribu per
kilo. Dan masih banyak lagi buah lokal yang hampir menghilang, ranti, kesemek,
mundung/menteng, kepel, gowok dll.
ranti
bunga ucen
ucen
ucen
gowok
air potato/umbi udara
ikan gondok/blendok/cithul
Ada yang mau share makanan lokal negri kita ini?
baca juga diversifikasi pangan
baca juga diversifikasi pangan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus